Sejarah Perkembangan TIK

Posted by Yn's On 29 November 2020 0 Comments

   
 Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) adalah istilah yang menggambarkan pemrosesan umum dan komunikasi informasi melalui teknologi. Dalam kasus studi saat ini, TIK mencakup sejumlah teknologi, seperti teknologi seluler, surel, pesan instan dua arah, ruang obrolan, blog, halaman web dan video game. Hadirnya semua teknologi canggih saat ini tidak terlepas dari sejarah TIK yang panjang. Teknologi yang hadir saat ini kemudian diklasifikasikan ke preferensi penggunaan Internet, kegiatan media online, komunikasi digital, kegiatan pembelajaran yang difasilitasi TIK, kegiatan sosial / ekonomi yang difasilitasi TIK, dan permainan video. 
    Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah istilah yang lebih luas untuk Teknologi Informasi (TI), yang mengacu pada semua teknologi komunikasi, termasuk internet, jaringan nirkabel, ponsel, komputer, perangkat lunak, middleware, konferensi video, jejaring sosial, dan lainnya. TIK adalah aplikasi dan layanan media yang memungkinkan pengguna untuk mengakses, mengambil, menyimpan, mengirim, dan memanipulasi informasi dalam bentuk digital. TIK juga digunakan untuk merujuk pada konvergensi teknologi media seperti jaringan audio-visual dan telepon dengan jaringan komputer melalui sistem perpaduan kabel yang terpadu (termasuk distribusi dan manajemen sinyal) atau sistem tautan. Namun, tidak ada definisi TIK secara universal dan pakem mengingat konsep, metode dan alat yang terlibat dalam TIK terus berkembang hampir setiap hari. Hadirnya TIK membuat pengiriman pesan lebih cepat, lebih mudah diakses, dipahami dan ditafsirkan. Menggunakan gadget seperti ponsel, internet, jaringan nirkabel, komputer, radio, televisi, satelit, stasiun pangkalan sangat memudahkan masyarakat saat ini. Hadirnya kemajuan TIK digunakan untuk membuat, menyimpan, berkomunikasi, mengirim dan mengelola informasi. 
    Teknologi Informasi dan Komunikasi sendiri adalah bidang yang memiliki jangkauan luas. TIK secara eksistensinya berkaitan dengan teknologi komunikasi dan bagaimana hal itu berdampak pada bidang usaha manusia lainnya. TIK adalah bidang studi akademik yang tumbuh paling cepat dan sumber mata pencaharian yang paling menarik. Perancangan web, pengembangan aplikasi mobile, manajemen proyek, keamanan, analisis jaringan, peralatan media, teknik komputer, studi komputer, internet, intranet, protokol internet, perangkat lunak sistem, perangkat lunak aplikasi, teknologi sinyal, manajemen stasiun pangkalan dll adalah hal yang tidak terpisahkan dari hadirnya TIK. 
    Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembagan informasi. Diawali dari gambar-gambar yang terukir di dinding-dinding gua, peletakkan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti hingga diperkenalkanya dunia maya yang dikenal dengan internet. Pada masa prasejarah sampai dengan 3000 SM, teknologi informasi yang dikembangkan manusia pada masa ini berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal. Mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini mereka mulai melakukan pengidentifikasian benda-benda yang ada di lingkungan tempat mereka tinggal dan kemudian mereka lukis pada dinding-dinding gua, karena kemampuan mereka dalam berbahasa hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan isyarat tangan sebagai bentuk awal komunikasi mereka pada masa ini. Perkembangan selanjutnya adalah diciptakan dan digunakannya alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti kendang ,terompet yang terbuat dari tanduk binatang, atau isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya. 
    Pada 3000 SM sampai kisaran 1400 disebut masa sejarah. Masa 3000 SM untuk pertama kali tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan simbol-simbol yang dibentuk dari pictograf sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi atau penyebutan yang berbeda, sehingga mampu menjadi kata, kalimat dan bahasa. Pada 2900 SM pengunaan huruf hierogliph pada bangsa Mesir kuno. Hierogliph merupakan bahasa simbol dimana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda. Ketika digabungkan menjadi satu akan mempunyai cara pengucapan dan arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa heirogliph ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria. Masa 500 SM serat papyrus digunakan sebagai kertas. Kertas terbuat dari serat pohon papyrus yang tumbuh disekitar sungai Nil ini menjadi media menulis atau media informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya digunakan sebagai media informasi. Selanjutnya pada 105 M bangsa Cina menemukan kertas dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem cap. 
    Masa modern dimulai pada kisaran 1400 dan pada 1455 mesin cetak yang menggunakan plat huruf terbuat dari besi yang dapat diganti-ganti dalam bingkai yang terbuat dari kayu dikembangkan untuk yang pertama kalinya oleh Johann Guntenberg. Pada 1830 Augusta Lady Byron menulis program komputer yang pertama di dunia bekerja sama dengan Charles Babbage menggunakan mesin Analytical-nya. Alat tersebut didesain mampu memasukkan data, mengolah data, dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital, 94 tahun sebelum komputer digital pertama ENIAC 1 dibentuk. Tahun 1837 Samuel Morse mengembangkan telegraf dan bahasa kode Morse bersama Sir Wiliam Cook dan Sir Charles Wheatstone yang dikirim secara elektronik antara dua tempat yang berjauhan melalui kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut. Pengiriman dan penerimaan informasi ini mampu dikirim dan diterima pada saat yang hampir bersamaan waktunya penemuan ini memungkinkan informasi dapat diterima dan digunakan secara luas oleh masyarakat tanpa dirintangi oleh jarak dan waktu. Pada 1861 gambar bergerak yang diproyeksikan ke dalam sebuah layar pertama kali digunakan sebagai cikal bakal film sekarang, pada zaman dulu proyektor ini berkembang dengan sebutan layar tancap. Tahun 1876 Melvyl Dewey mengembangkan sistem penulisan desimal. Selanjutnya pada 1877 Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan telepon yang digunakan pertama kali secara umum. Kemudian fotografi dengan kecepatan tinggi ditemukan oleh Edward Maybridge. 1899 mulai digunakan system penyimpanan dalam tape (pita) magnetis yang pertama tetapi pada masa ini penyimpanan masih bersifat analog belum digital seperti masa sekarang. Tahun 1923 Zvorkyn menciptakan tabung TV yang pertama. 
    Pada 1939 David Packard dan Bill Hewlett menemukan Hewlett-Packard di garasi Palo Alto, California. Produk pertama mereka adalah HP 200A Audio Oscillator, yang dengan cepat menjadi alat uji yang populer bagi para insinyur. Walt Disney memesan delapan dari model 200B untuk digunakan sebagai generator efek suara untuk film 1940 “Fantasia”.Tahun 1940 dimulainya pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi pada masa Perang Dunia 2 yang digunakan untuk kepentingan pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen militer yang disimpan dalam bentuk magnetic tape. Tahun 1945 Vannevar Bush mengembangkan sistem pengkodean menggunakan hypertext. Pada masa ini penggunaan hypertext sudah berkembang seiring dengan perkembangan desain website yang saat ini berkembang. Selajutnya pada 1946, pada masa kurun waktu ini teknologi komputer digital pertama di dunia yang dinamai ENIAC I telah dikembangkan walaupun belum begitu banyak pemakai tetapi teknologi komputer sudah digunakan instansi-instansi tertentu. Tahun 1957 Jean Hoerni mengembangkan transistor planar. Teknologi ini memungkinkan pengembangan jutaan bahkan milyaran transistor dimasukan kedalam sebuah keping kecil kristal silicon. Kemudian Uni Republik Sosialis Soviet USSR (Rusia pada saat itu) meluncurkan Sputnik sebagai satelit bumi buatan pertama yang bertugas sebagai mata-mata. Sebagai balasannya Amerika membentuk Advance Research Projects Agency (ARPA) di bawah kewenangan Departemen Pertahanan Amerika untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dalam bidang militer. 
    Tahun 1972 Ray Tomlinson menciptakan program E-mail pertama yang digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh menggunakan teks E-mail dapat dikatakan sebagai surat elektronik. Tahun 1973-1990 istilah internet diperkenalkan dalam sebuah paper mengenai TCP/IP kemudian dilakukan pengembangan sebuah protokol jaringan yang kemudian dikenal dengan nama TCP/IP yang dikembangkan oleh grup dari ARPA. Steve Wozniak merancang Apple I pada tahun 1976, sebuah single-board computer dengan spesifikasi di tangan dan pesanan untuk 100 mesin seharga $ 500 per unit dari Byte Shop. Kemudian pada tahun 1980 Seagate Technology menciptakan Hard Disk Drive (HDD) pertama untuk mikrokomputer, ST506. Disk menampung 5 megabyte data, lima kali lipat dari floppy disk standar, dan sesuai dengan ruang drive floppy disk. Seagate dengan cepat menarik pelanggan besar seperti Apple Computer dan IBM. Dalam beberapa tahun, telah terjual 4 juta unit. 
    Pada tahun 1981 National Science Fondation mengembangkan Backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan. Kemudian pada tahun 1986 IETF mengembangkan sebuah server yang berfungsi sebagai alat koordinasi diantaranya: ARPANET, DDN, dan Internet Gateway. 
    Tahun 1991 sampai dengan saat ini sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN dalam menanggulangi biaya operasionalnya memungut bayaran dari para anggotanya. Pada tahun 1992 pembentukan komunitas internet, kemudian diperkenalkan istilah World Wide Web (WWW) oleh CERN. Pada tahun 1993, NSF membentuk interNIC untuk menyediakan jasa pelayanan internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), jasa registrasi (oleh Network Solution Inc),dan jasa informasi (oleh General Atomics/CERFnet). Pada tahun 1994 pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah ke dalam segala segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Tahun 1995, perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di Backbone. Langkah ini memulai pengembangan teknologi informasi khususnya internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih. Kemudian Google hadir pada Januari 1996 sebagai proyek penelitian oleh Larry Page dan Sergey Brin ketika mereka berdua adalah mahasiswa PhD di Stanford University di California. Nama domain untuk Google didaftarkan pada 15 September 1997, dan perusahaan itu didirikan pada 4 September 1998. 
    Sementara untuk sejarah TIK di Indonesia sendiri dimulai dengan kehadiran radio pada tahun 1925. Kehadiran radio ini kemudian memunculkan banyak stasiun radio yang menyiarkan berita di Indonesia. Kemudian 40 tahun setelah kemunculan radio, televisi menggeser peran radio sebagai alat informasi utama di Indonesia kala itu. Tahun 1962 televisi hadir di tengah masyarakat dan stasiun pertamanya adalah TVRI. Selanjutnya pada tahun 1988 internet hadir dan mulai memanjakan segala kebutuhan masyarakat Indonesia kala itu. Hingga tahun 2000-an dan sekarang internet mulai menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia yang tidak terelakkan. Sejarah TIK memang sangat panjang hingga bisa dirasakan manfaatnya yang luar biasa saat ini. Semua perkembangan ini tidak lepas dari perjuangan para ilmuwan dan pihak terkait yang saling mendukung. 
    Fenomena kebangkitan Teknologi Informasi dan Komunikasi menciptakan era baru yang disebut “era informasi”. Era informasi ditandai dengan meningkatnya kepentingan dan ketersediaan informasi, sebagai lawan dari era sebelumnya (seperti Era Industri) di mana sebagian besar upaya terkait dengan beberapa proses fisik atau produk. Dengan dimulainya era ini maka sangat penting bagi manusia terkait penguasaan TIK dan terhadap segala bidang yang terkait dengan teknologi informasi. Globalisasi telah mendorong pergerakan manusia, barang, jasa, modal, dan ide melintasi batas suatu negara yang mendorong terjadinya perpindahan budaya dan perubahan struktur politik suatu negarta, terlebih dengan adanya aktor-aktor non negara seperti organisasi nasional dan perusahaan multinasional. Revolusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memfasilitasi pergerakan ini secara cepat sehingga tidak lagi berbatas antara ruang dan waktu yang tercermin dari semakin pesatnya inovasi dan perkembanganbarang-barang teknologi komunikasi informasi seperti telepon seluler, televisi satelit dan yang paling signifikan adalah internet. 
    Dalam kajian internasional, terdapat sebuah organisasi internasional yang memang khusus bergerak dibidang TIK, yaitu International Telecommunication Union (ITU). Organisasi ini adalah organisasi internasional antar pemerintah yang bergerak dalam bidang telekomunikasi. Pada awalnya, ITU didirikan untuk membakukan dan meregulasi radio internasional dan telekomunikasi. ITU didirikan sebagai International Telegraph Union di Paris pada tanggal 17 Mei 1865. Tujuan utamanya meliputi standardisasi, pengalokasian spektrum radio, mempromosikan kerjasama internasional dalam menentukan orbit satelit, bekerja untuk meningkatkan infrastruktur telekomunikasi di negara berkembang dan mengorganisasikan perjanjian rangkaian interkoneksi antara negara-negara berbeda untuk memungkinkanpanggilan telepon internasional. ITU memiliki misi yaitu memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan berkelanjutan telekomunikasi dan jaringan informasi, dan untuk memfasilitasi akses universal ke masyarakat informasi baru dan ekonomi global. ITU membantu dalam memobilisasi, teknis, finansial, dan sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh pembangunan tersebut. Prioritas utama dari ITU adalah menjembatani apa yang disebut kesenjangan digital dengan membangun informasi yang cukup dan aman serta infrastruktur komunikasi dan mengembangkan rasa percaya diri dalam penggunaan TIK melalui peningkatan keamanan online. 
    ITU (International Telecommunication Union) dibagi menjadi 3 yakni ITU-T, ITU-D dan ITU-R. ITU-T (International Telecommunication Union of Telecommunication) adalah standar internasional dibidang telekomunikasi baik itu telepon dan data. Sejak tahun 1956 – 1993 ITU-T dikenal sebagai CCITT (Comite Consulatif International Telegraph of Telephone). Tugas ITU-T adalah membuat rekomendasi teknis tentang telepon, telegraf, dan antar muka komunikasi data. Standar-standar yang diakui secara internasional sering menjadi penentu penempatan dan makna dari berbagai pin pada konektor yang digunakan oleh kebanyakan asyncronous terminal dan modem eksternal. ITU-T memiliki empat belas anggota mencakup Pemerintah Nasional Sektor Anggota Assosiate Anggota dan Peraturan Lembaga. Terdapat juga 500 anggota sektor yang bergabung dengan ITU-T, termasuk perusahaan telepon, produsen pralatan telekomunikasi, vendor komputer, produsen chip, dan perusahaan media. Termasuk berbagai organisasi ilmiah nirlaba dan konsorsium industri. 
    Adapun beberapa contoh dari Standar ITU-T, yakni JPEG, MPEG, H.323 dan G.709. JPEG merupakan standar kompresi file yang dikembangkan oleh Group Joint Photographic Expert yang menggunakan kombinasi DCT dan pengkodean Huffman untuk mengompresikan suatu file citra yang bersifat lossy atau kurang baik. MPEG (Motion Picture Expert Group) merupakan standar pengkodean layanan video. MPEG sendiri mulai pertama kali diperkenalkan pada akhir tahun 1998, dengan standar utamanya adalah basis internet yakni streaming media. Pada tahun 1996 H.323 dibentuk untuk dapat membantu pengembangan layanan VoIP. Fungsinya adalah untuk mempermudah pengiriman layanan suara, gambar dan data melalui jaringan computer (internet). Selanjutnya fungsi G.709 adalah untuk mengimplementasikan penggunaan kabel fiber optik. Adapun tujuan dari standar ITU G.709 ada tiga macam, yakni : 
    1. Mendefinisikan optik hierarki transportasi OTN. 
    2. Mendefinisikan fungsi dari overhead dalam mendukung multiwavelength jaringan optic. 
    3. Mendefinisikan kerangka struktur, bit rate dan format untuk pemetaan sinyal klien. 
    ITU melakukan sidang setiap empat tahun sekali yang disebut dengan World Telecommunication Standardization Assembly (WTSA). Indonesia menghadiri pertemuan ITU-T World Telecommunication Standardization Assembly (WTSA-16) yang diselenggarakan oleh badan PBB International Telecommunication Union (ITU) pada 24 Oktober sampai dengan 3 November 2016 di Yasmine Hammamet, Tunisia. Sidang yang didahului dengan pertemuan Global Standards Symposium (GSS) pada 24 Oktober tersebut dihadiri oleh 97 negara anggota ITU dengan total 702 peserta, dimana 171 orang di antaranya dari kalangan akademisi, industri, dan pakar (expert). Delegasi Republik Indonesia (Delri) diketuai oleh Nur Akbar Said, Kasi Standarisasi Perangkat dan Infrastruktur Teknologi Informasi, Direktorat Standardisasi PPI dengan anggota Delri Direktorat Standardisasi PPI: Ika Dyah Martanti, Cahya Kania Purawijaya, dan Lucia Ika Susanti; Badan Penelitian dan Pengembangan SDM: Eyla Maranny; dan pejabat Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Tunisia: George Junior. 
    Tugas WTSA-16 utamanya menjamin bahwa ITU menyediakan para anggotanya perangkat kerja dalam merumuskan standar yang optimal guna membantu pemerintah dan industri mencapai tujuan mereka pada tahun 2020 dan seterusnya. Prinsip yang mendasari proses standardisasi adalah memberi jaminan bagi semua anggota agar semua suara dapat didengar, tidak memihak kepentingan komersial tertentu, dan standard yang dihasilkan memiliki dukungan konsensus dari anggota ITU yang terdiri dari beragam pemangku kepentingan. 
    Rangkaian sidang WTSA-16 terdiri dari workshops, pertemuan committee dan working group melalui Global Standards Symposium 2016 (GSS-16), ITU-T 60th Anniversary Talks on Digital Finance Services (DFS), ITU-T 60th Anniversary Talks Artificial Intelligent (AI), ITU Woman in Standardization Expert Group (WISE), Committee 1: Steering Committee, Committee 2: Control Budget, Committee 3: Working Methods of ITU-T, Committee 4: ITU-T Work Programme and Organization, dan Committee 5: Editorial Committee. 
    GSS-2016 mengambil tema “Security, Privacy & Trust in Standardization” yang diisi dengan diskusi tentang bagaimana ketertarikan para pemangku kepentingan dan para ahli yang mewakili unsur pemerintah, regulator, badan standardisasi, dan industri untuk dapat berkolaborasi dan bekerja sama dalam membangun kerangka kerja internasional untuk Security, Privacy & Trust. GSS-16 dibuka dengan sambutan Menteri Teknologi Komunikasi dan Ekonomi Digital Tunisia H.E. Mohamed Anouar Maarouf, Sekretaris Jenderal ITU Houlin Zhao, dan Direktur TSB Mr. Chaesub Lee, serta dipimpin oleh Mantan Menteri ICT Tunisia Mr. Mongi Marzoug. Sidang ditutup oleh Menteri Teknologi Komunikasi dan Ekonomi Digital Tunisia H.E. Mohamed Anouar Maarouf dan dilanjutkan dengan sambutan penutup oleh Direktur TSB Mr. Chaesub Lee, Direktur Radiocommunication Bureau (BR) Mr. Fran ois Rancy mewakili Sekretaris Jenderal ITU, dan Chairman WTSA-16 Mr. Moktar Mnakri. 
    Delegasi Republik Indonesia menyampaikan bahwa setidaknya ada empat hal yang perlu ditindaklanjuti oleh Indonesia. Pertama, perlunya kementerian dan lembaga terkait merumuskan peta jalan (roadmap) pengembangan regulasi dan standardisasi TIK kedepan, dengan mempertimbangkan hasil sidang WTSA tersebut. Kedua, ITU-T sangat mengharapkan partisipasi aktif para pakar negara berkembang sebagai global expert, termasuk dari Indonesia, untuk memberikan kontribusi atau masukan dalam kegiatan perumusan standar TIK dalam berbagai pertemuan Expert Group dan Study Group ITU-T. Ketiga, perlunya peran kelembagaan untuk pembahasan kontribusi atau masukan Indonesia sebelum disampaikan ke pertemuan Expert Group dan Study Group ITU-T. Dan terakhir, perlunya upaya-upaya mengantisipasi tren teknologi TIK 2020 dimana aspek security (keamanan), privacy (privasi), dan trust (kepercayaan) pada infrastruktur TIK menjadi sangat penting, demikian juga dengan teknologi 5G, Internet of Thing (IoT) beserta aplikasinya termasuk Smart Cities yang akan berkembang pesat pada masa mendatang. 
    International Telecommunication Union - Bureau of Development (ITU-D) merupakan salah satu standar internasional dibidang radiokomunikasi. Dimana ITU-D ini menstandarisasikan komunikasi gelombang radio serta frekuensinya secara internasional. Sektor Pengembangan Telekomunikasi (ITU-D) mendorong kerja sama internasional dan solidaritas dalam penyampaian bantuan teknis dan dalam penciptaan, pengembangan, perbaikan peralatan telekomunikasi, ICT dan jaringan di negara-negara berkembang. 
    Tujuan utama ITU-D diantaranya : 
  • Untuk mendorong kerjasama internasional tentang isu-isu pembangunan telekomunikasi dan ICT 
  • Untuk menumbuhkan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan ICT dan mendorong pengembangan jaringan telekomunikasi dan ICT 
  • Untuk meningkatkan kepercayaan dan keamanan dalam penggunaan telekomunikasi dan TIK 
  • Untuk membangun manusia dan kapasitas kelembagaan, menyediakan data dan statistik, mempromosikan inklusi digital dan memberikan bantuan terkonsentrasi ke negara-negara yang membutuhkan khusus 
  • Untuk meningkatkan perlindungan lingkungan, adaptasi perubahan iklim dan upaya mitigasi dan manajemen bencana melalui telekomunikasi dan TIK 
    Kelompok Kajian ITU-D memberikan kesempatan bagi semua Negara Anggota dan Anggota Sektor (termasuk Associates dan Academia) untuk berbagi pengalaman, ide-ide, bertukar pandangan, dan mencapai konsensus tentang strategi yang tepat untuk mengatasi prioritas ICT. Kelompok Kajian ITU-D bertanggung jawab untuk mengembangkan laporan, pedoman, dan rekomendasi berdasarkan masukan yang diterima dari keanggotaan. Informasi dikumpulkan melalui survei, kontribusi, studi kasus dan dibuat tersedia untuk memudahkan akses keanggotaan menggunakan manajemen dan publikasi web. Output disepakati dalam Kelompok Kajian ITU-D, dan bahan referensi terkait yang digunakan sebagai masukan untuk pelaksanaan kebijakan, strategi, proyek dan inisiatif khusus di negara-negara anggota. Kegiatan ini juga berfungsi untuk memperkuat basis pengetahuan bersama keanggotaan. Berbagi topik yang menjadi kepentingan bersama dilakukan melalui tatap muka pertemuan, secara online e-Forum dan partisipasi terpencil dalam suasana yang mendorong perdebatan dan pertukaran informasi terbuka dan menerima masukan dari para ahli pada topik yang diteliti. 
    Sektor ITU yang ketiga adalah International Telecommunication Union – Radiocommunication Sector (ITU-R). Pada tahun 1932 CCIR dan beberapa organisasi lain yang telah didirikan sebagai Persatuan Telegraf Internasional pada tahun 1865) bergabung untuk membentuk apa yang pada tahun 1934 kemudian dikenal sebagai Persatuan Telekomunikasi Internasional. Pada tahun 1992, CCIR menjadi ITU-R. Sektor ini adalah salah satu dari tiga sektor (divisi atau unit) dari International Telecommunication Union (ITU) dan bertanggung jawab untuk komunikasi radio . Perannya adalah untuk mengelola sumber daya spektrum frekuensi radio internasional dan orbit satelit serta mengembangkan standar untuk sistem komunikasi radio dengan tujuan memastikan penggunaan spektrum yang efektif. ITU diharuskan menurut konstitusinya, untuk mengalokasikan spectrum, mendaftarkan alokasi frekuensi, posisi orbit, dan parameter satelit lainnya. Hal itu bertujuan untuk menghindari interferensi berbahaya antara stasiun radio di berbagai negara. Oleh karena itu, sistem manajemen spektrum internasional didasarkan pada prosedur peraturan untuk koordinasi frekuensi, pemberitahuan dan pendaftaran. ITU-R memiliki sekretariat permanen, Biro Komunikasi Radio, yang berbasis di Kantor Pusat ITU di Jenewa, Swiss . Direktur Biro terpilih adalah Mario Maniewicz, Ia pertama kali dipilih oleh keanggotaan ITU sebagai direktur pada tahun 2018.

0 Comments to Sejarah Perkembangan TIK

Posting Komentar