Konsep Elastisitas dan Keseimbangan Pasar

Posted by Yn's On 27 November 2020 0 Comments

 

KONSEP ELASTISITAS

 


Elastisitas adalah derajat kepekaan kuantitas yang diminta atau ditawarkan terhadap salah satu faktor yang mempengaruhi fungsi permintaan atau penawaran (Arsyad, 1991). Menurut Rahardja dan Manurung (2004), elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga (price elasticity of demand). Sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang (cross elasticity), dan bila dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elasticity).

Menurut Alfianto (2009), elastisitas penawaran (Elasticity of Supply) merupakan ukuran yang menggambarkan sampai dimana kuantitas yang ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat perubahan harga. Jenis-jenis elastisitas penawaran antara lain adalah sebagai berikut:
Permintaan Elastis sempurna ( E = ~ ). Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan harga.
Penawaran Elastis sempurna ( E = ~ ). Penawaran elastisitas sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga.
Penawaran Elastis (E > 1). Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.
Penawaran Elastis Uniter (E = 1). Penawaran elastis uniter terjadi jika perubahan harga sebanding dengan perubahan jumlah penawaran.
Penawaran Inelastis (E < 1). Penawaran inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan penawaran.
Penawaran Inelastis Sempurna (E = 0). Penawaran inelastis sempurna dapat terjadi jika perubahan harga tidak dapat mempengaruhi jumlah penawaran.

          Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran diantaranya sebagai berikut :
          - Sifat perubahan biaya produksi. Penawaran suatu komoditas merupakan penawaran yang tidak elastis bila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya tambahan yang sangat tinggi. Sebaliknya penawaran suatu komoditas merupakan penawaran yang elastis bila tambahan penawaran dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya tambahan yang rendah.
          - Stock persediaan. Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
          - Kemudahan substitusi faktor produksi/input. emakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.

          Jangka waktu analisis. Dalam menganalisis pengaruh waktu terhadap elastisitas penawaran dapat dibedakan tiga jenis jangka waktu, yaitu: 

          - Masa amat singkat. Dalam masa yang amat singkat, para penjual tidak dapat menambah penawarannya sehingga dengan demikian penawarannya bersifat tidak elastis sempurna.
          - Jangka Pendek. Dalam jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat ditambah. Tetapi setiap perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan menggunakan kapasitas yang tersedia.
          - Jangka Panjang. Dalam jangka panjang, produksi dan jumlah komoditas yang ditawarkan dapat dengan mudah ditambah, oleh karenanya penawaran lebih bersifat elastis.
          Elastisitas Permintaan (Elasticity of Demand) menurut Nugroho (2003), adalah tingkat kepekaan perubahan permintaan terhadap perubahan harga dan pendapatan. Jenis-jenis elastisitas permintaan antara lain adalah sebagai berikut:
          Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0). Permintaan inelastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga sama sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah permintaan.
          Permintaan Inelastis (E < 1). Permintaan inelastis terjadi jika perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah permintaan yang relatif lebih kecil.
          Permintaan Elastis Uniter (E = 1). Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama.P
          Permintaan Elastis (E > 1). Permintaan elastis terjadi jika perubaha harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar.
          Permintaan Elastis Sempurna ( E = ~ ). Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan harga.

          Faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan diantaranya :

            • Jenis barang
            • Ketersediaan barang pengganti
            • Harga barang
            • Keyakinan atau tradisi
            • Frekuensi terhadap pembelian barang
            • Selera konsumen

          Elastisitas pendapatan adalah ukuran sensitivitas permintaan ketika pendapatan konsumen berubah. Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas pendapatan diantaranya:

            • Harga barang pelengkap.
            • Harga barang substitusi.
            • Selera dan preferensi konsumen.

          Elastisitas silang permintaan (cross-price elasticity of demand) adalah ukuran dari respon permintaan barang ketika harga barang terkait berubah. Berdasarkan nilai elastisitas harga silang, para ekonom membagi barang terkait menjadi dua:

            • Barang substitusi (elastisitas> 0). Barang substitusi memiliki elastisitas silang positif. Jika harga barang Y naik maka permintaan untuk barang X naik. Kenaikan harga barang Y membuat konsumen mengurangi permintaan mereka. Beberapa dari mereka kemudian beralih ke item X yang merupakan produk pengganti.
            • Barang pelengkap (elastisitas <0). Ketika dua item memiliki elastisitas silang negatif, itu berarti mereka saling melengkapi. Keduanya menambah nilai satu sama lain atau dikonsumsi sebagai pasangan. Karenanya ketika harga barang Y naik maka permintaan untuk barang X menurun. Dan efek sebaliknya berlaku.

          Referensi: 



          KESEIMBANGAN PASAR 

          Point kunci yang mempengarugi keseimbangan pasar: 

          1. Permintaan 
          Apabila pada titik harga tertentu jumlah barang yang diminta lebih banyak daripada jumlah barang yang ada maka akan terjadi kelebihan permintaan (excess demand), dampaknya harga menjadi lebih tinggi. Jenis suatu barang juga mempengaruhi permintaan. Jenis barang yang dimaksud adalah barang pengganti, barang pelengkap, barang netral, barang inferior, barang esensial dan barang mewah. 

          2. Penawaran
          Apabila pada titik harga tertentu jumlah barang yang tersedia lebih banyak daripada jumlah barang yang diminta maka akan terjadi kelebihan pasokan (excess supply) yang berdampak harga menjadi lebih rendah. 

          3. Tinggi rendahnya biaya produksi
          Apabila biaya produksi naik maka kemampuan produsen dalam memproduksi barang menjadi berkurang dan ketersediaan barang menjadi lebih sedikit, akibatnya harga yang ditawarkan akan menjadi lebih tinggi. Termasuk di dalam biaya produksi adalah perlakukan pajak terhadap suatu barang dan biaya distribusi. 

          4. Ekspektasi dan selera masyarakat. 
          Apabila ekspektasi dan selera masyarakat terhadap suatu barang tinggi, maka harga yang ditawarkan juga akan menjadi lebih tinggi. 

          5. Daya beli konsumen. 
          Daya beli konsumen berbanding lurus dengan harga yang ditawarkan. Apabila daya beli masyarakat tinggi maka harga yang ditawarkan juga akan menjadi lebih tinggi. 

          Kesimpulan: 
          Semakin tinggi harga suatu barang maka jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak dan permintaan semakin rendah. Untuk itu dibutuhkan interaksi antara permintaan dan penawaran guna menentukan keseimbangan pasar.

          0 Comments to Konsep Elastisitas dan Keseimbangan Pasar

          Posting Komentar